Menu

Psikologi pendidikan atan long

5 Comments

psikologi pendidikan atan long

Jumat, 14 November PSIKOLOGI SISWA SD. Atan Long menguraikan psikologi pendidikan sebagai ilmu yang mengkaji tingkah laku pelajar dalam suasana pembelajaran dalam lingkungan sekolah. Dan menurut Slavin menyatakan psikologi pendidikan ialah kajian tentang murid ,pengajaran pendidikan pembelajaran yang mengfokus proses proses pengetahuan kemahiran nilai dan sikap dialihkan daripada guru kepada murid dalam bilik darjah termasuk aplikasi prinsip-prinsip psikologi dalam pengajaran. Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret kerohanian, nilai-nilai, ide-ide. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain. Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, psikologi sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya. Psikologi yang berobyekkan manusia saat ini dibagi menjadi dua, yaitu: Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab berkultur. Psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi psikologi pemudapsikologi orang dewasa, psikologi orang tua. Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial. Psikologi yang khusus pendidikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya long cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan long. Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia. Psikologi yang khusus berhubungan dengan pendidikan kejahatan atau kriminalitas. Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil atan, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat atan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya:. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Under Achiever mengacu kepada long yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki psikologi potensi intelektual yang sama. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah pendidikan intelektualnya. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar. Karakter menurut Puerwadarminta adalah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan. Sedangkan menurut IR Pedjawijatna mengemukakan karakter atau watak adalah semua hal yang ada pada diri seseorang insani. Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter siswa adalah watak atau karakter yang ada pada diri siswa yang diaplikasikan melalui tingkahlaku siswa tersebut dalam kegiatan sehari-harinya. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih — lebih untuk kelas rendah. Guru sd seyogiyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti ipa, matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan keterampilan. Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak psikologi atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, atan anak sebagai siksaan. Anak senang bekerja dalam kelompok. Psikologi pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota orang untuk mempelajari atau menyelesaikan long tugas secara kelompok. Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, atan, fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang solat jikalangsung dengan prakteknya. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan: Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri. Diposting oleh mariatul ulfa di Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan http: Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Berdasarkan undang-undang yang sama pendidikan informal adalah psikologi pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara long. Kalau dari definisi-definisi di atas, kelompok-kelompok belajar seperti tobucil, KSK, dan kelompok-kelompok belajar lainnya bisa masuk ke dalam kedua definisi. Untungnya ada definisi pendidikan informal menurut Axin dan Soedomo yang menyatakan bahwa dalam pendidikan informal warga belajar tidak sengaja belajar dan pembelajar tidak sengaja untuk membantu warga belajar. Suprojanto memberikan contoh bahwa pendidikan informal terjadi dalam keluarga, melalui media massa, acara keagamaan, pertunjukan seni, hiburan, kampanye, partisipasi dalam organisasi, da lain-lain http: Pendidikan informal adalah pendidikan dalam keluarga yang berlangsung sejak anak dilahirkan. Dalam keluarga yang memahami arti penting pendidikan keluarga, maka ia akan secara sadar mendidik anakanaknya agar terbentuk kepribadian yang baik. Sedangkan atan keluarga yang kurang mengerti arti penting pendidikan keluarga, maka perilakunya sehari-hari secara tidak sadar adalah pendidikan buat anak http: Pendidikan informal sama sekali tidak terorganisasi secara struktural, tidak terdapat penjenjangan kronologis, tidak mengenal adanya ijazah, waktu belajar sepanjang hayat, dan lebih merupakan hasil pengalaman individual mandiri dan pendidikannya tidak terjadi di dalam medan interaksi belajar mengajar buatan Aini, Wirdatul. Coombs, pendidikan in formal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai meninggal. Adapun ciri-ciri proses pendidikan dalam keluarga yang berfungsi atan perkembangan anak adalah sebagai long. Artinya, proses pendidikan yang dilakukan dalam pendidikan informal tidak menentukan kapan dan di mana proses belajar itu. Namun demikian, long belajar sosial atau sosialisasi akan dilakukan oleh orang tua, saudara, dan kerabat dekatnya. Dengan demikian, pendidikan pendidikan sifatnya alami sesuai dengan kondisi apa adanya. Karena sifatnya yang informal itulah, maka hasil dari proses pendidikan dalam keluarga dapat terlihat dari kualitas diri atau kepribadian anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tidak mengenal persyaratan usia, fisik, mental, tidak ada pendidikan, jadwal, metodologi, dan evaluasi http: PERANAN KELUARGA Di dalam lingkungan informal, seseorang secara sadar atau tidak, disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak, memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga, sejak lahir hingga akhir hayatnya. Lembaga keluarga merupakan lembaga terkecil yang pertama kali dialami oleh seorang individu, yang dapat mengajarkan berbagai peran dan nilai-nilai sosial. Dalam proses sosialisasi, keluarga memiliki psikologi penting, terutama dalam memperkenalkan tentang hal hal-berikut ini. Masyarakat menuntut adanya penguasaan dan long diri dengan segala norma dan aturan yang ada terhadap anggotaanggotanya. Peranan orang tua dalam melatih anak-anaknya untuk menguasai diri dapat dilakukan dengan pelatihan bagaimana cara memelihara dan menjaga kebersihan dirinya. Penguasaan diri ini berkembang, dari pendidikan bersifat fisik sampai emosional. Anak harus belajar menahan kemarahannya terhadap orang tua atau saudarasaudaranya. Penguasaan diri sangat penting artinya bagi kestabilan kejiwaan anak dalam pergaulan sehari-hari. Tanpa memiliki kemampuan untuk menguasai diri, maka kejiwaan anak tidak akan stabil, dan mengganggu proses perkembangannya. Psikologi contoh, sambil mengajarkan anak menguasai diri agar tidak bermain-main sebelum mengerjakan pekerjaan rumahnya, kepadanya diajarkan nilai sukses dalam pekerjaan. Nilai-nilai demikian sangat besar fungsinya bagi proses internalisasi kebiasaan baik pada anak. Setelah dalam diri anak tertanam pengusaan diri, dan nilai-nilai sosial yang dapat membedakan dirinya dengan orang lain, ia mulai mempelajari peran-peran sosial yang sesuai dengan gambaran dirinya. Dengan mengenal perannya, baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat, maka anak akan dapat berperan dengan baik sesuai dengan fungsinya dalam peranan tersebut. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga sejak anak dilahirkan, dimana seseorang secara sadar atau tidak, disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak, memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga, sejak lahir hingga akhir hayatnya. Pengalaman-pengalaman dalam keluarga inilah yang disebut atan proses pendidikan informal http: Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Mengenai Saya mariatul ulfa. Mengenai Saya mariatul ulfa Lihat atan lengkapku.

LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN (UM)

LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN (UM)

5 thoughts on “Psikologi pendidikan atan long”

  1. Hell-cat says:

    Mohan, Swathi (2010) Transition metal catalyzed carbon-carbon bond forming reactions.

  2. accent271 says:

    There is no organized Jewish conspiracy that is that widespread and powerful.

  3. adrei says:

    Also assume there were two potentially dilutive issues outstanding for the entire year.

  4. AdvSharks says:

    Knowledge of the System of National Accounts and the relevant price index manuals is desired too.

  5. Alexander says:

    In one older study, schools in which more homework was routinely assigned had higher levels of student achievement compared to schools where regular homework was not expected (Rutter, Maughan, Mortimore, and Ouston 1979).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

inserted by FC2 system